Dalam pengiriman internasional, ada banyak istilah dan aturan penting yang wajib dipahami pengirim maupun penerima. Nah, Incoterms adalah salah satu istilah yang kerap muncul dalam transaksi ekspor-impor ini.
Biasanya istilah ini muncul untuk mencegah kesalahpahaman antara pengirim atau penerima paket. Sebab, di sini sudah ada kejelasan mengenai siapa yang punya tanggung jawab atas biaya, risiko, hingga soal pengurusan kirim barang antar negara tersebut.
Karena itulah, buat pelaku bisnis atau kamu yang sering kirim barang ke luar negeri, wajib nih memahami aturan Incoterms. Nah, di artikel ini kita akan kupas tuntas apa yang dimaksud dengan Incoterms, fungsi, jenis, hingga penjelasan penting lain. Yuk, simak detailnya!
Pengertian Incoterms
Incoterms adalah singkatan dari International Commercial Terms, yaitu rangkaian aturan yang dibuat oleh ICC (International Chamber of Commerce).
Aturan ini menjelaskan mengenai siapa pihak yang bertanggung jawab dalam transaksi internasional, termasuk soal biaya, pengurusan kirim paket, sampai siapa yang menanggung risiko selama proses pengiriman.
Baca juga: Memahami Pengertian ETA dan ETD dalam Pengiriman Barang
Dengan aturan ini, pengirim dan penerima jadi punya panduan jelas tentang pembagian tanggung jawab dalam transaksi internasional tadi. Mulai dari siapa yang mengurus pengiriman, siapa yang menanggung risiko, sampai siapa yang membayar biaya tambahan selama proses ekspor-impor berlangsung.
Fungsi dan Manfaat Incoterms
Beberapa fungsi dan manfaat Incoterms adalah:
1. Mengurangi Risiko dan Kesalahpahaman
Incoterms menjadikan semua pihak yang terlibat punya pemahaman yang sama soal tanggung jawab masing-masing. Jadi, tidak ada saling lempar tanggung jawab jika terjadi masalah selama proses pengiriman paket.
Misalnya dalam transaksi antara Indonesia dan Jepang, penggunaan Incoterms bisa bantu memperjelas siapa yang harus bayar ongkos kirim paket barang, asuransi, bea cukai, sampai yang bertanggung jawab jika barang rusak atau hilang di tengah jalan.
Dengan begitu, risiko kesalahpahaman bisa diminimalisir sejak awal.
2. Menstandarisasi Proses Pengiriman
Karena Incoterms berlaku secara internasional, aturan ini jadi acuan baku bagi pelaku usaha, jasa ekspedisi, hingga bea cukai di hampir semua negara. Dengan begitu, semua bisa berjalan lancar karena sudah tahu aturan mainnya.
Misalnya, saat kirim barang dari Indonesia ke Jepang, petugas bea cukai di kedua negara bisa langsung paham skema tanggung jawab berdasarkan Incoterms yang dipilih.
Baca juga: Supply Chain: Proses Panjang di Balik Kiriman Cepat ke Rumahmu
Adanya Incoterms akan mempermudah dan mempercepat proses administrasi, tanpa harus menyamakan persepsi dulu antar pihak.
Jenis-Jenis Incoterms Populer
Dalam praktiknya, ada beberapa jenis Incoterms yang paling sering digunakan dalam perdagangan global. Yuk, kenalan sama istilah-istilah ini:
1. EXW (Ex Works)
Di aturan ini, penjual hanya cukup bertanggung jawab saja sampai barang tersedia di tempatnya, misalnya gudang atau pabrik.
Setelah itu, pembeli yang harus menanggung semua biaya dan risiko pengiriman, mulai dari angkut ke pelabuhan, biaya ekspor, pengiriman internasional, sampai asuransi dan bea masuk di negara tujuan.
Jenis ini cocok buat pembeli yang ingin punya kontrol penuh atas proses pengiriman barangnya.
2. FOB (Free On Board)
Incoterms FOB artinya penjual bertanggung jawab sampai barang dimuat ke atas kapal di pelabuhan keberangkatan.
Nanti ketika barangnya sudah resmi di atas kapal, semua tanggung jawab biaya maupun risiko kerusakan akan langsung berpindah ke pembeli. Pada umumnya jenis FOB sering dipakai untuk pengiriman lewat jalur laut alias pakai kapal.
Baca juga:
-
Tips Bisnis Jastip Saat Liburan Panjang, Cuan Maksimal Tanpa Harus Buka Toko
-
Cara Cerdas Mengatur Buffer Stock untuk Bisnis Online agar Stok Tetap Aman
3. CIF (Cost, Insurance and Freight)
Incoterms CIF adalah aturan di mana penjual wajib menanggung biaya, asuransi, dan pengiriman barang sampai pelabuhan tujuan. Tapi, begitu barang sampai di pelabuhan, risiko sepenuhnya jadi tanggung jawab pembeli.
Artinya, apabila barang rusak saat bongkar muat di pelabuhan, pembeli yang harus menanggung. Skema ini cukup populer dipilih karena memberi keamanan lebih buat pembeli selama barang masih di perjalanan.
4. DDP (Delivered Duty Paid)
DDP Incoterms adalah aturan paling lengkap karena penjual bertanggung jawab penuh atas paket, mulai dari pengiriman, biaya pengangkutan, asuransi, pajak, bea masuk, sampai barang diterima oleh pembeli di lokasi tujuan.
Dengan begitu, pembeli tinggal terima barang tanpa perlu mengurus administrasi tambahan. Jenis ini untuk pembeli ingin praktis dan tidak mau ribet urusan kirim paket internasional.
Selain itu, ada juga jenis Incoterms lain seperti FCA (Free Carrier), CPT (Carriage Paid To), CIP (Carriage and Insurance Paid To), DAP (Delivered At Place), dan FAS (Free Alongside Ship) yang masing-masing punya aturan pembagian tanggung jawab berbeda.
Lihat postingan ini di Instagram
Kapan Incoterms Digunakan?
Dua momen yang membuat Inconterns ini diaplikasikan adalah:
1. Dalam Pengiriman Internasional
Biasanya berlaku saat proses pengiriman barang lintas negara, baik lewat laut, udara, maupun darat.
Dalam situasi ini, Incoterms membantu dalam menentukan siapa yang bertanggung jawab pada biaya dan risiko saat kirim paket di setiap titik perjalanan, alias dari gudang penjual sampai ke tangan pembeli.
Incoterms ini akan memastikan tidak ada celah yang bisa menimbulkan sengketa di kemudian hari.
Baca juga: Transhipment dalam Dunia Logistik: Pengertian, Manfaat, dan Tantangannya
2. Dalam Kontrak Perdagangan
Incoterms juga sering tercantum dalam invoice atau kontrak ekspor-impor untuk memperjelas kesepakatan antara penjual dan pembeli. Biasanya tercantum dalam format singkatan seperti FOB Jakarta, CIF Tokyo, atau DDP Singapore.
Dengan begitu, masing-masing pihak bisa langsung tahu apa hak dan kewajibannya sesuai kontrak yang disepakati.
Baca juga: Ketahui Apa Itu Consignee dan Perannya dalam Logistik
Mengapa Penting Memahami Incoterms?
Masih ragu kenapa perlu paham soal Incoterms? Yuk simak alasannya!
1. Menentukan Biaya dan Tanggung Jawab
Jika tidak paham, bisa-bisa salah tanggung jawab atau salah perhitungan biaya selama proses kirim paket internasional. Misalnya, kamu mau kirim barang ke Australia dengan skema CIF, tapi malah tidak siapkan asuransi, padahal ini jadi bagian tanggung jawab kamu sebagai penjual.
Kesalahan seperti inilah bisa menimbulkan kerugian di pihak pengirim maupun penerima apabila terjadi masalah.
2. Melindungi dari Risiko Tambahan
Dengan tahu aturan ini, kamu atau pengirim bisa memitigasi risiko, seperti kerusakan barang atau biaya tak terduga.
Misal, jika pakai Incoterms EXW, kamu tahu bahwa kewajiban mengurus semua risiko dan biaya mulai dari angkut barang sampai tiba di negara tujuan ada di pihakmu. Jadi, kamu bisa siap-siap menjalankan tanggung jawab sesuai aturan.
3. Mengurangi Risiko Kesalahan Interpretasi Tanggung Jawab
Karena setiap Incoterms sudah jelas aturannya, tidak ada lagi salah paham soal siapa yang mengurus apa di setiap titik pengiriman.
Dengan begitu, proses bisnis kamu bisa tetap lancar dan terhindar dari perselisihan antar pihak. Hal ini penting terutama buat pelaku usaha yang rutin melakukan ekspor-impor barang dan sudah punya langganan.
Baca juga: Bisnis Impor Barang: Kenali Peluang, Tantangan & Cara Memulainya
Kirim Paket ke Luar Negeri dengan Lion Parcel
Jika kamu lagi cari layanan kirim paket ke luar negeri yang aman, cepat, dan pastinya jelas soal ketentuan dan tanggung jawabnya, kamu bisa banget pakai layanan Lion Parcel, yaitu INTERPACK.
Dengan INTERPACK, kirim barang internasional jadi lebih gampang karena sudah termasuk pengurusan dokumen, asuransi, dan pengiriman door to door.
Namun, kamu harus ikuti syarat dan ketentuannya agar pengiriman internasional ini aman, seperti jenis barang, berat, hingga aturan pengemasan yang sesuai standar.
Nah, sudah tidak bingung lagi soal Incoterms ini, kan? Jadi, tidak ada ada lagi alasan nih buat kamu takut untuk berkirim paket ke luar negeri. Jangan lupa, kirim paket kamu hanya dengan jasa ekspedisi Lion Parcel, ya!