Kamu mungkin sudah tahu bahwa metode cash on delivery atau COD makin populer di dunia belanja online. Tapi tahukah kamu, metode yang menguntungkan pembeli ini juga bisa jadi tantangan buat penjual? Salah satu tantangannya adalah return atau pengembalian barang oleh pembeli.
Yup, meskipun terlihat praktis, sistem pembayaran cash on delivery ini memiliki risiko bagi penjual. Mulai dari pesanan yang ditolak, sampai barang dikembalikan karena alasan sepele. Nah, agar bisnismu tidak boncos dengan sistem cash on delivery ini, yuk, cari tahu tips agar tingkat return rendah di sini!
Mengapa Return Cash on Delivery Sering Terjadi?
Penyebab return cash on delivery dari metode pengiriman bayar di tempat ini bisa bermacam-macam, seperti:
- Kurangnya komitmen dan rasa urgensi dari pembeli: Terjadi karena mereka tidak perlu bayar paket di awal. Alhasil, beberapa orang menganggap pesanan bisa mereka batalkan kapan saja tanpa konsekuensi.
- Pesanan impulsif: Cash on delivery mendorong pembeli asal checkout tanpa pertimbangan matang, karena tidak perlu transfer saat itu juga. Saat sadar, mereka pun meminta pengembalian paket melalui kurir.
- Tidak ada uang saat paket datang: Bisa karena lupa, atau memang belum siap bayar. Alhasil, paket kamu ditolak saat kurir datang.
- Kurangnya edukasi tentang produk atau deskripsi yang menyesatkan:
Informasi produk yang kurang jelas bisa menimbulkan ekspektasi berbeda di kepala pembeli. Jika tidak sesuai bayangan, mereka merasa bisa mengembalikannya dengan mudah. - Barang rusak atau salah kirim: Kesalahan dari seller saat packing atau dari ekspedisi saat pengiriman bisa membuat pembeli kecewa, lalu memutuskan untuk tidak menerima barangnya.
- Keterlambatan pengiriman: Pembeli bisa berubah pikiran, karena pembeli tidak merasa perlu lagi atau sudah beli dari tempat lain.
- Kesalahan dari pembeli sendiri: Salah pilih produk, salah tulis alamat, atau orang lain yang menerima paket tanpa tahu pesanan. Semua ini bisa menyebabkan penolakan.
Baca juga: Apakah Kurir Libur di Hari Minggu? Ini Fakta dan Tips Cepat Kirim Paket
Dampak Return Cash on Delivery bagi Penjual
Ketika banyak pembeli yang melakukan return, maka beberapa dampak ini akan kamu rasakan:
- Rugi ongkir dan logistik: Paket yang ditolak tetap butuh biaya kirim dan logistik untuk perjalanan pulang. Apalagi jika kamu menggunakan sistem COD ongkir, ongkos kirim sudah kamu bayarkan di depan dan tidak bisa dikembalikan.
- Kerusakan barang saat retur: Barang yang ditolak bisa mengalami kerusakan selama perjalanan kembali, apalagi jika pembeli atau kurir tidak memperlakukan paket dengan hati-hati.
- Menurunkan reputasi toko: Setiap transaksi gagal bisa berdampak pada rating toko kamu, apalagi jika pembeli memberikan ulasan negatif. Dalam jangka panjang ini tentu merugikan, terutama di marketplace yang mengandalkan algoritma.
- Mengganggu operasional dan cashflow bisnis: Semakin banyak paket yang ditolak, makin besar waktu dan tenaga yang harus kamu untuk proses retur, refund, atau pengemasan ulang. Prosedur ini otomatis mengganggu alur kerja dan memperlambat proses bisnis kamu lainnya.
- Rugi barang: Beberapa produk, seperti barang custom atau dengan stok terbatas, tidak bisa dijual ulang begitu saja setelah ditolak. Alhasil, kamu harus merugi.
- Tertahannya arus kas dan modal: Dana dari transaksi cash on delivery baru masuk setelah barang diterima pembeli. Jika barang diretur, proses pencairannya pasti jadi lebih lama atau batal, sehingga menghambat putaran modal bisnis kamu.
Lihat postingan ini di Instagram
Tips Menghindari Return COD
Supaya return paket cash on delivery ini bisa kamu tekan seminimal mungkin, ada beberapa strategi yang bisa dicoba, yaitu:
1. Tulis Deskripsi Produk dengan Jelas dan Jujur
Pastikan semua detail produk, seperti ukuran, warna, bahan, dan fitur produk telah kamu tulis secara lengkap. Hindari juga menggunakan bahasa promosi berlebihan yang tidak sesuai kenyataan, karena akan membuat calon pembeli berekspektasi lebih.
Dengan membuat deskripsi yang akurat, maka kamu membantu pembeli agar memahami produk sebelum checkout dan menurunkan risiko pembatalan.
Baca juga: COD vs Bayar di Tempat: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya
2. Terapkan Kebijakan COD yang Jelas
Tentukan dulu aturan khusus untuk transaksi COD, seperti larangan membuka paket sebelum pembayaran, bukti unboxing, kemungkinan biaya tambahan, atau risiko blacklist untuk pelanggan yang sering menolak pesanan. Dengan begitu, calon pembeli akan berpikir ulang untuk return paket tanpa alasan yang kuat.
Jangan lupa, komunikasikan kebijakan ini di halaman toko atau saat proses checkout agar pembeli paham, ya.
3. Gunakan Foto Produk Asli
Ambillah gambar produk langsung dari stok kamu, bukan hanya dari supplier atau malah 'comot' dari toko lain.
Selama mengambil foto, pastikan pencahayaannya bagus dan menunjukkan detail produk dari beberapa sudut. Dengan melampirkan foto yang realistis, kamu dapat menghindari kesalahpahaman visual saat barang tiba di tangan pembeli.
Baca juga: Kenapa Tidak Semua Toko Online Punya Fitur COD? Ini 5 Alasannya
4. Pantau Riwayat Pelanggan
Buatlah catatan atau sistem sederhana yang memberikan informasi tentang pelanggan yang punya riwayat sering menolak paket atau bermasalah saat transaksi.
Jika ada pesanan baru dari pelanggan tersebut, kamu bisa pertimbangkan untuk menolak atau tidak mengaktifkan metode COD pada transaksi selanjutnya. Jadi, kamu akan terhindar dari pembeli-pembeli bermasalah atau jahil ke depannya.
5. Pilih Produk Low-Risk untuk COD
Hindarilah mengaktifkan layanan COD untuk barang yang mahal, berat, atau sulit kamu jual lagi jika dikembalikan. Untuk COD, kamu bisa fokuskan saja pada pada produk yang ringan, bernilai sedang, dan punya permintaan tinggi agar tidak terlalu rugi bila ditolak pembeli.
Baca juga: Sisi Lain COD: Apa Tantangan bagi Kurir saat Mengirim Paket?
6. Konfirmasi Ulang Pesanan Sebelum Dikirim
Sebelum pengemasan paket, hubungi dulu pembeli via chat, telepon, atau WhatsApp untuk mengonfirmasi alamat, waktu terima, dan kesediaan mereka untuk membayar. Cara ini bisa meminimalkan penolakan mendadak dan memastikan pembeli benar-benar serius.
7. Gunakan Kemasan Menarik dan Aman
Setelah ada konfirmasi, kemaslah barang dengan rapi dan menarik. Gunakan box berkualitas, lapisan bubble wrap, atau stiker khusus agar pembeli merasa lebih puas dan menghargai produk yang kamu kirimkan. Dengan hati yang senang, mereka bisa menilai dengan lebih bijak, sehingga tidak asal return.
Baca juga: 3 Alasan Personalisasi Kemasan Harus Mulai Dilakukan Oleh Pebisnis Online
8. Kirim Barang Secepat Mungkin
Gunakan jasa kirim yang punya estimasi pengiriman cepat. Karena semakin lama paket sampai, semakin besar juga peluang pembeli berubah pikiran. Nah, dengan pengiriman yang cepat, kamu bisa mengurangi risiko ini.
9. Perkuat Layanan Customer Care
Sediakan nomor atau akun chat aktif untuk menjawab pertanyaan atau menangani komplain, khususnya cash on delivery. Dengan memberikan respon yang cepat, kamu bisa mengubah niat pembeli yang awalnya ingin menolak jadi tetap menerima barang karena merasa dilayani dengan baik.
Baca juga: Telepon sampai WhatsApp: Semua Cara Hubungi CS Lion Parcel
Solusi Pengiriman COD Aman dari Lion Parcel
Buat kamu yang mau tetap pakai metode cash on delivery ini, pastikan pilih layanan COD yang bisa bantu kamu meminimalkan kerugian. Salah satu yang bisa kamu pertimbangkan adalah layanan Cash on Delivery Lion Parcel, yang terdiri dari dua tipe pembayaran:
- COD Ongkir: Pembeli hanya bayar ongkos kirim saat paket diterima.
- COD Ongkir + Barang: Pembeli bayar ongkir dan harga barang langsung ke kurir.
Dengan layanan ini, kamu bisa menikmati berbagai keuntungan seperti, pelacakan real time, customer service yang aktif, asuransi, dan masih banyak lagi!
Selain itu, kamu juga bisa drop paket di jasa ekspedisi Lion Parcel terdekat atau minta dijemput lewat aplikasi, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Praktis dan efisien, kan!
Oleh karena itu, aktifkan sekarang layanan cash on delivery dan pakai layanan COD Lion Parcel untuk pengiriman yang aman!
Yuk, kirim paket sekarang di Lion Parcel.
Untuk penjemputan atau pick up paket kamu bisa klik di sini.
Untuk drop off paket ke agen terdekat bisa klik di sini.