Beberapa dari kita pasti pernah melihat styrofoam, entah menggunakannya untuk pindahan atau menjadikan styrofoam menjadi salju yang digunakan untuk bermain. Namun, ada juga orang yang tidak mengetahui apa itu styrofoam.
Benda ringan berwarna putih ini sering kita jumpai sebagai pelindung barang elektronik hingga bahan kerajinan. Meski terlihat sepele, styrofoam memiliki banyak hal menarik yang banyak orang perlu ketahui, mulai dari fungsi, manfaat, hingga dampaknya untuk lingkungan.
Nah, dalam artikel ini kita akan membahas secara lengkap tentang styrofoam. Bagi kamu yang sering menggunakannya di dalam kehidupan sehari-hari atau bahkan menggunakannya dalam bisnis, yuk simak sampai selesai agar lebih bijak dalam memanfaatkan material ini.
Apa itu Styrofoam?
Styrofoam, atau aslinya berasal dari nama polystyrene yang merupakan sejenis plastik ringan yang diolah menjadi busa atau foam. Styrofoam bersifat ringan, tahan air, dan memiliki isolasi panas yang baik.
Dalam penggunaannya, styrofoam dikenal karena murah, mudah dibentuk, dan praktis untuk digunakan. Jadi sangat tidak heran jika banyak pengusaha makanan, elektronik, logistik, hingga manufaktur menggunakannya sebagai bahan kemasan.
Kegunaan Styrofoam dalam Kehidupan Sehari-hari
Styrofoam memiliki beberapa peran yang menjadikannya bahan yang serbaguna. Berikut ini beberapa contohnya:
-
Kemasan Makanan dan Minuman
Kegunaan paling umum adalah sebagai wadah makanan, seperti kotak nasi, mangkuk mie instan, gelas kopi, atau wadah makanan siap saji. Styrofoam dapat menjaga suhu makanan tetap panas atau dingin dalam waktu cukup lama, dan sangat ringan untuk dibawa.
Selain makanan hangat, styrofoam juga dapat digunakan untuk mengirimkan makanan beku seperti es krim, daging, atau makanan laut untuk menjaga suhu agar tetap rendah selama pengiriman.
-
Pelindung Barang
Styrofoam digunakan sebagai bantalan pelindung di dalam kotak saat mengemas barang elektronik seperti TV, laptop, atau kulkas. Bahan ini mampu menyerap guncangan dan melindungi barang dari benturan selama proses pengiriman.
Selain barang elektronik, barang-barang keperluan farmasi dan kesehatan juga memerlukan styrofoam untuk menjaga dari benturan. Selain itu juga berguna untuk menjaga suhu agar tetap stabil.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Pakai Bubble Wrap & Cara Menggunakannya
-
Bahan Isolasi Bangunan
Karena sifatnya yang tidak menghantarkan panas, styrofoam juga digunakan sebagai bahan isolasi termal dalam konstruksi bangunan. Biasanya dipasang di atap atau dinding untuk menjaga suhu ruangan tetap stabil.
-
Dekorasi dan Kerajinan Tangan
Styrofoam bisa dibentuk menjadi berbagai bentuk dekoratif, misalnya huruf-huruf untuk backdrop acara, dekorasi pesta, atau ornamen Natal. Banyak pengrajin yang memanfaatkannya karena mudah dipotong dan ringan.
Baca juga: Cara Menghitung Harga Jual Produk yang Tepat untuk Bisnis, Pasti Cuan!
Kelebihan dari Styrofoam
Berikut ini beberapa kelebihan yang dimiliki styrofoam yang membuatnya menjadi populer:
- Ringan dan Mudah Dibentuk
Mudah dibawa dan bisa dicetak ke berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan.
- Tahan Air dan Panas
Styrofoam cocok digunakan sebagai kemasan makanan karena dapat menjaga suhu dan tidak mudah bocor.
- Harga Murah
Selain ringan, tahan air, dan tahan panas. Styrofoam juga memiliki harga yang murah karena diproduksi massal, oleh karena itu pelaku usaha dari kecil hingga besar dapat menggunakannya.
- Tahan Lama
Styrofoam juga tidak mudah rusak baik oleh kelembapan atau benturan ringan.
Lihat postingan ini di Instagram
Dampak Styrofoam bagi Lingkungan
Bagai uang koin, dibalik kelebihan styrofoam ternyata menyimpan dampak lingkungan yang jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan masalah kedepannya. Berikut ini dampaknya:
1. Sulit Terurai
Biasanya beberapa bahan organik seperti buah-buahan dan sayuran dapat dengan mudah terurai di dalam tanah. Nah, masalahnya styrofoam merupakan jenis plastik yang sulit terurai.
Butuh waktu ratusan tahun agar styrofoam terurai secara alami di alam. Jika dibuang sembarangan, dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air dalam jangka panjang.
2. Tidak Ramah untuk Daur Ulang
Meskipun bisa didaur ulang, fasilitas untuk mendaur ulang styrofoam masih sangat terbatas. Proses daur ulangnya pun lebih rumit dibanding plastik biasa, sehingga kebanyakan styrofoam berakhir di tempat sampah dan TPA.
3. Potensi Risiko Kesehatan
Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan panas dapat melepaskan zat kimia berbahaya seperti styrene, yang dikhawatirkan memiliki efek negatif jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pemanasan makanan dalam wadah styrofoam tidak disarankan.
4. Isu Kebijakan
Beberapa negara dan kota bahkan memberlakukan aturan pelarangan penggunaan styrofoam untuk kemasan makanan karena dampaknya terhadap lingkungan. Meskipun larangan ini belum menyasar logistik, namun kedepannya bukan tidak mungkin akan ada peraturan serupa.
Baca juga:
-
Gak Bikin Panik! Pahami Arti Status On Process dalam Pengiriman
-
Mengenal Layanan Pick Up Paket: Solusi Praktis dalam Pengiriman Barang
-
Memahami Reverse Logistic, Kunci Pengelolaan Pengembalian Barang
Apakah Styrofoam Masih Layak Digunakan?
Dengan semakin banyaknya kesadaran untuk menggunakan bahan-bahan yang lebih sustainable. Penggunaan styrofoam menjadi pertanyaan besar, apakah masih layak untuk digunakan? Sebenarnya masih layak, hanya saja perlu digunakan dengan bijak. Misalnya seperti berikut ini:
- Menggunakan alternatif, misalnya menggunakan piring atau kotak makan jika kamu ingin membeli makanan yang menggunakan styrofoam sebagai wadah.
- Menghindari penggunaan styrofoam hanya untuk sekali pakai
- Menggunakan kembali styrofoam untuk bahan kerajinan atau pelindung barang
Baca juga: Mengenal Soft Launching, Strategi Efektif untuk Cek Respon Pasar
Tips Menggunakan Styrofoam dengan Bijak
Bagi kamu yang masih menggunakan styrofoam dalam kehidupan sehari-hari, berikut ini beberapa tips yang bisa digunakan:
1. Menggunakan Ulang
Setiap menerima atau menggunakan styrofoam, pastikan untuk menggunakannya kembali. Kamu bisa menggunakannya sebagai wadah penyimpanan, pengaman barang, hingga bahan kerajinan.
2. Kumpulkan dan Pisahkan Sampah Styrofoam
Styrofoam sebaiknya tidak dicampur dengan sampah basah. Pisahkan dan simpan di tempat kering sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan.
3. Edukasi Konsumen dan Lingkungan Sekitar
Kalau kamu pelaku usaha, edukasi konsumen tentang pentingnya membuang kemasan styrofoam dengan benar. Tindakan kecil seperti ini bisa berdampak besar ke depannya.
Berbicara tentang styrofoam memang yang ada dalam pikiran adalah sebagai pengaman untuk barang elektronik agar tidak mengalami lecet di beberapa sisinya. Namun, seiring dengan banyaknya hal yang terjadi di Bumi yang kita cintai.
Ada baiknya juga kita untuk semakin sadar bahwa penting untuk ikut berkontribusi menjaga keberlangsungan Bumi dan lingkungan di sekitar kita.