Bulan Ramadan jadi momentum besar bagi pelaku usaha. Namun, tanpa strategi distribusi produk yang tepat, akan sulit memenuhi permintaan yang meningkat. Terlambat kirim dan kehabisan stok? Aduh, bisa kacau!
Mengingat tren belanja mengalami peningkatan yang signifikan di bulan Ramadan hingga Lebaran, sebaiknya cek tujuh cara cerdas berikut ini untuk menjamin produk tiba di tangan pelanggan tepat waktu.
1. Menentukan Model Distribusi yang Sesuai
Strategi distribusi produk yang pertama yaitu memilih model penyaluran yang tepat, apakah itu distribusi langsung atau tidak langsung. Bisnis kecil lebih diuntungkan dengan distribusi langsung, sebab dapat memangkas biaya operasional.
Sebaliknya, bisnis yang lebih besar perlu distribusi tidak langsung (lewat grosir atau agen) agar lebih efisien memperluas jangkauannya. Sesuai Teori Biaya Transaksi, bisnis bisa menekan ongkos asalkan memilih model distribusi yang paling efisien.[1]
Jadi, bisa kamu kaji dulu skala, budget, dan logistik bisnismu untuk memutuskan mana yang paling pas!
2. Memanfaatkan Teknologi dalam Distribusi
Bagaimana strategi distribusi produk berikutnya? Strategi kedua menyangkut pemanfaatan teknologi. Pernah membuat pelanggan kecewa gara-gara persediaan barang kurang? Alat manajemen inventaris, seperti SAP memudahkan pengawasan inventaris.
Selain itu, tracking paket (aplikasi seperti fitur tracking Lion Parcel) memastikan pelanggan bisa memantau pesanan secara real time. Bersama teknologi yang tepat, bisnismu pun akan terhindar dari segala jenis kesemrawutan. Alhasil, pelanggan pun tetap senang di bulan Ramadan ini.
Baca juga:
- 6 Tips Kirim Barang saat Ramadan biar Paket Aman dan Lancar
- 5 Cara Kirim Makanan Antarkota 1 Hari Sampai dengan Mudah dan Aman
- Panduan Lengkap Kirim Paket dari Malaysia ke Indonesia
3. Bekerja Sama dengan Ekspedisi Tepercaya
Selain itu, strategi distribusi barang yang mantap belum afdol tanpa didukung ekspedisi tepercaya. Coba bayangkan betapa kecewanya pelanggan lantaran barang tak kunjung datang. Itu sebabnya penting sekali memilih ekspedisi terdekat yang bisa kamu andalkan kapan saja.
Jadi, cari ekspedisi yang menjamin kecepatan dan keamanan pengiriman serta menyediakan fitur cek ongkir untuk transparansi. Lion Parcel, misalnya, menghadirkan tracking real time dan pengiriman tepat waktu.
Begitulah bagaimana kamu bisa yakin produk mendarat mulus. Nah, pelanggan pasti bakal balik lagi dan lagi!
4. Menyediakan Berbagai Opsi Pengiriman
Strategi distribusi produk yang efektif berarti menawarkan opsi berlimpah pada pelanggan. Sebab, ada yang butuh pesanan diantar sesegera mungkin, ada juga yang tidak masalah menunggu beberapa hari. Nah, apa salahnya menyediakan pengiriman reguler, express, dan same day?
Misalnya, pengiriman di hari yang sama sangat membantu orang-orang yang biasanya beli parsel Lebaran di menit-menit terakhir. Selain itu, metode pembayaran COD (cash on delivery) atau bayar di tempat bisa meningkatkan kepercayaan, apalagi untuk pembeli yang baru kali pertama bertransaksi.
Lihat postingan ini di Instagram
5. Optimalisasi Distribusi melalui Marketplace dan E-commerce
Contoh strategi distribusi produk yang bagus selanjutnya, yakni dengan mengoptimalkan penjualan via marketplace dan e-commerce. Platform, seperti Shopee dan Tokopedia memudahkan kamu menggaet lebih banyak pelanggan.
Tapi kalau demand tinggi, coba manfaatkan gudang pintar atau fulfillment center supaya pengiriman lebih cepat dan efisien. Mengacu pada teori Resource-Based View (RBV), bisnis yang mampu mendayagunakan jaringan distribusi ini bisa lebih unggul dalam persaingan.[2]
Artinya, kombinasi antara jangkauan pasar dengan logistik cerdas akan membuka lebar kesempatan untuk mengembangkan bisnis sekaligus mempertahankan ketepatan waktu pengiriman.
6. Membangun Jaringan Reseller atau Dropshipper
Tanpa perlu repot mengelola logistik, kamu bisa memperluas jangkauan jualan dengan cara membangun jaringan reseller. Strategi distribusi produk yang satu ini memperbesar peluang penjualan produk sebab reseller yang nantinya memegang baik urusan sales maupun distribusi.
Atau, model dropshipping juga bisa digunakan untuk melejitkan bisnis tanpa keharusan menyetok barang. Pasar dropshipping global diramalkan bakal mencapai $1,67 triliun (Rp27,2 kuadriliun) pada 2031, yang berarti model ini kian diminati pelaku bisnis.[3]
7. Evaluasi dan Optimasi Rute Pengiriman
Terakhir, pengiriman mulus bermula dari seleksi rute terbaik. Setelah menganalisis data pengiriman, barulah kamu bisa mengidentifikasi pola (seperti area mana yang sering delay) dan kemudian mengatur rute yang sesuai.
Misalnya, untuk memangkas waktu kirim dan ongkos BBM, gunakan software optimasi rute. Selain itu, menggandeng ekspedisi yang punya jaringan luas dan fitur tracking, seperti Lion Parcel, juga menjamin pengiriman paket lebih efisien.
Intinya, strategi distribusi produk yang terencana menjaga roda bisnis agar terus berputar, apalagi menghadapi lonjakan konsumsi di bulan Ramadan. Namun, strategi terbaik sekalipun perlu mitra ekspedisi tepercaya agar hasilnya maksimal. Untuk itu, selalu percayakan pengiriman pada Lion Parcel yang cepat dan andal!