Lagi cari jasa ekspedisi yang bisa mengirimkan barang-barang dangerous goods? Sudah menemukan namun bingung apa saja ketentuannya? Perlu diingat bahwa dalam pengiriman barang berbahaya, tidak hanya dibedakan bagaimana cara mengirimnya namun juga ada berkas-berkas yang perlu kamu lampirkan.
Salah satunya adalah Material Safety Data Sheet atau Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) yang berisikan informasi lengkap mengenai isi paket barang berbahaya yang dikirim. Dokumen ini penting, kenapa? Karena sangat vital bagi siapapun yang terlibat dalam pengiriman barang berbahaya ini.
Nah, kebetulan sekali di dalam artikel berikut ini akan dibahas tentang pentingnya Material Safety Data Sheet dalam pengiriman barang-barang berbahaya dalam ekspedisi. Tanpa berlama-lama, yuk langsung saja kita bahas di bawah ini, simak sampai selesai ya!
Apa itu Material Safety Data Sheet
Material Safety Data Sheet atau MSDS adalah dokumen penting dalam pengiriman dan logistik yang berisikan informasi detail mengenai kandungan dari paket yang dikirimkan, misalnya seperti kandungan bahan kimia atau zat tertentu, risiko, cara penanganan, tindakan darurat, dan informasi teknis lainnya. Ada juga istilah lain dari dokumen, yaitu SDS (Safety Data Sheet).
Tujuan dari adanya Material Safety Data Sheet adalah memberikan panduan keselamatan bagi siapapun yang terlibat dalam pengiriman barang tersebut. Misalnya seperti pekerja pabrik, staf gudang, agen logistik, hingga pemadam kebakaran seandainya hal buruk terjadi.
Baca juga: Mengenal Dangerous Goods: Barang yang Perlu Penanganan Khusus Saat Dikirim
Apa Saja yang Ada di Dalam MSDS?
MSDS biasanya terdiri dari 16 bagian utama yang mencakup semua informasi penting terkait bahan kimia tersebut. Beberapa poin yang paling krusial antara lain:
- Identifikasi Produk
Nama bahan, nama produsen, nomor darurat, dan kegunaan umum. - Identifikasi Bahaya
Jenis bahaya (misal: inflamable, korosif), simbol GHS, dan label peringatan. - Komposisi / Informasi Bahan
Kandungan kimia, konsentrasi, dan nomor CAS (Chemical Abstracts Service). - Langkah Pertolongan Pertama
Panduan jika terjadi paparan melalui kulit, mata, inhalasi, atau tertelan. - Langkah Pemadaman Api
Jenis alat pemadam yang bisa digunakan dan prosedur darurat. - Penanganan dan Penyimpanan
Syarat penyimpanan yang aman, ventilasi, suhu ruangan, dan pemisahan bahan reaktif. - Informasi Transportasi
Kode UN, klasifikasi transportasi, label, dan persyaratan kemasan.
Informasi ini sangat teknis, tapi justru karena itulah MSDS penting dibaca dan dipahami oleh tim yang menangani barang.
Lihat postingan ini di Instagram
Siapa yang Wajib Menyediakan MSDS?
Setiap produsen, distributor, atau importir bahan kimia bertanggung jawab untuk membuat dan menyediakan MSDS yang sesuai standar internasional. Di sisi lain, pengguna akhir seperti perusahaan logistik, pabrik, atau rumah sakit wajib menyimpan dan menyediakan dokumen ini kepada pekerja mereka.
Di Indonesia, regulasi tentang ini juga diatur dalam beberapa peraturan seperti Peraturan Menteri Perindustrian No. 23/M-IND/PER/4/2013 tentang Klasifikasi dan Label Bahan Kimia.
Baca juga: Kirim Dangerous Goods Lewat Udara dan Darat di Lion Parcel
Fungsi dari Material Safety Data Sheet
Setelah sempat disinggung di atas, berikut ini adalah beberapa fungsi dari adanya MSDS yaitu:
1. Identifikasi Produk
Menjabarkan detail nama produk, kandungan bahan kimia, hingga informasi kontak produsen atau distributor.
2. Menyajikan Potensi Bahaya
Menginformasikan kepada kurir atau orang-orang yang nantinya mengantarkan paket mengenai potensi bahaya, seperti efek terhadap tubuh, risiko kebakaran, serta kemungkinan reaktivitas bahan.
3. Mitigasi
Dalam MSDS tersedia informasi terkait pencegahan dan pencegahan seandainya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi
4. Tanggap Darurat
Dalam informasi ini, akan tersedia informasi cara menangani kebakaran, tumpahan bahan, dan prosedur pertolongan pertama.
5. Pemenuhan Regulasi
Beberapa negara mewajibkan pengiriman barang berbahaya atau dangerous goods untuk memiliki MSDS sebagai bagian dari kepatuhan terhadap aturan keselamatan dan kesehatan kerja.
6. Perlindungan Lingkungan dan Pelanggan
Informasi yang tertera pada MSDS tidak hanya diberlakukan hanya untuk pekerja yang terlibat dalam pengiriman barang saja, namun juga pelanggan dan lingkungan.
7. Sumber Edukasi
Pada MSDS semua informasi yang tertera dapat digunakan juga sebagai sarana pelatihan bagi pekerja yang terlibat dalam menangani pengiriman yang mengandung bahan kimia agar paham akan risiko dan cara penanganannya.
Baca juga:
-
10 Ide Bisnis yang Lagi Tren: Agen Lion Parcel Sampai Konsultan Freelance!
-
Mengenal Thermal Printer: Cara Kerja, Kelebihan, dan Fungsinya dalam Dunia Logistik
-
Pentingnya Penanganan Khusus untuk Fragile Item dalam Logistik Kesehatan
Barang yang Tergolong Dangerous Goods Berdasarkan Kelas
Menurut standar internasional (IATA dan IMDG), dangerous goods dibagi ke dalam 9 kelas berdasarkan sifat bahayanya. Berikut adalah penjelasan ringkasnya:
1. Explosives (Bahan Peledak)
Barang yang bisa meledak akibat suhu, tekanan, atau gesekan. Contohnya: kembang api, dinamit, peluru, flare, dan detonator.
2. Gases (Gas)
Gas yang mudah terbakar, beracun, atau bisa menyebabkan tekanan tinggi. Contohnya: gas LPG, tabung oksigen, nitrogen cair, propana, butana, helium, argon, amonia, klorin, karbon monoksida.
3. Flammable Liquids (Cairan Mudah Terbakar)
Cairan yang mudah menyala di bawah suhu tertentu. Contohnya: bensin, thinner, alkohol industri, perekat, cat/pernis, alkohol, produk wewangian, bensin, solar, avtur.
4. Flammable Solids (Padatan Mudah Terbakar)
Bahan padat yang mudah menyala saat terkena udara atau gesekan. Contohnya: sulfur, serbuk logam, korek api, belerang, fosfor, natrium, kalsium karbida, magnesium, serbuk logam.
5. Oxidizing Substances and Organic Peroxides
Zat yang bisa menyebabkan atau mempercepat kebakaran meskipun tidak mudah terbakar. Contohnya: hidrogen peroksida, amonium nitrat.
6. Toxic and Infectious Substances
Bahan yang beracun atau bisa menyebabkan infeksi. Contohnya: pestisida, sampel darah yang mengandung virus.
7. Radioactive Material
Bahan yang memancarkan radiasi. Contohnya: isotop untuk keperluan medis atau penelitian.
8. Corrosives (Bahan Korosif)
Zat yang bisa merusak jaringan tubuh, logam, atau bahan lain. Contohnya: asam sulfat, asam nitrat, soda api, fenol, baterai berisi elektrolit asam atau alkali, cairan penghilang karat.
9. Miscellaneous Dangerous Goods
Barang lain yang tidak masuk kategori di atas tapi tetap berbahaya, seperti baterai lithium, kendaraan bertenaga bahan bakar, bahan magnet, metal, dan alat pengukur dengan merkuri.
Jika kamu perlu informasi lebih lengkap mengenai pengiriman dangerous goods, kamu bisa menghubungi langsung ke help@thelionparcel.com atau datang ke ekspedisi terdekat Lion Parcel di daerahmu.
Butuh penjelasan lebih lengkap? Simak video berikut ini untuk lebih jelasnya.